Akhirnya gue bisa ngeblog lagi setelah sekian lama menghadapi UAS semester 4 yang soal-soalnya seperti racun, yang membuat ipk gue menukik tajam hingga ke dasar. Bulan mei ini gue sebut dengan zuuppeerr month, kenapa ? karena di bulan mei ini gue melewati momen-momen yang berharga.
Awal bulan gue disambut oleh UAS, semester empat ini dimulainya mahasiswa cewek biasanya minta dinikahin aja, sedangkan yang cowok merasa salah jurusan. Gue sudah merasa salah jurusan dari semester 1, ya tapi gue ngejalanin dengan ikhlas aja. Daripada gue gak kuliah dan ada potensi untuk dijodohkan, dikeluarga gue tradisi menjodohkan udah turun menurun, kakek-nenek ayah-ibu gue adalah hasil perjodohan. Itulah mengapa keluarga gue merasa dijodohkan bisa saja jadi keluarga yang bahagia, gue gak mau dijodohin, bukan apa-apa, kasian ceweknya kalo dia dijodohin dengan mahasiswa absurd seperti gue. Gue mau jodoh gue nanti adalah cewek yang setiap lihat dia, gue akan jatuh cinta lagi dan lagi. Oke gue akan menjabarkan kenapa bulan ini menjadi super month bagi gue.
Pertama, Awal bulan gue merayakan ulang tahun gue yang ke-19. Gue emang masih muda cuma muka gue aja yang agak tua *nangisdipojokan, di umur yang ke-19 gue masih jomblo aja. Terakhir gue punya pacar waktu gue ulang tahun ke-16 dan kalo di itung-itung gue udah empat tahun jomblo, sebenarnya gue gak masalah jomblo, gue happy jomblo asal gak liat orang pacaran aja. Dijaman sekarang jomblo udah kayak kaum nista aja, dimana-mana jomblo dihina,ditindas,diinjak-injak. Gue lebih baik jomblo, kemana aja gak ada yang ngelarang. Sedangkan pacaran tapi cuma untuk status aja biar gak di bilang gak laku #Savejomblo,eh gue kok jadi curcol gini. Yang pasti di bulan mei ini gue seneng di ulang tahun gue ini , gue bisa ngerayainnya bareng temen-temen gue.
Kedua, gue jadi penanggung jawab perlengkapan di acara ulang tahun jurusan gue, saat ditunjuk gue kira bakal mudah karena tinggal suruh-suruh anggota gue untuk nyediain perlengkapan yang dibutuhkan, eh ternyata pas waktu gue bikin multi chat di line mereka banyak yang gak ngehiraukan himbauan dari gue, untung ada dua cewek anggota gue yang bersedia nyedian beberapa perlengkapan yang dibutuhkan, alhasil gue nyediain sisa barang yang dibutuhkan. Penderitaan gue gak sampe disitu, waktu sebelum acara gue masih harus nyediain barang yang diminta sama band yang mau tampil malam itu. Tapi setelah acara selesai dengan sukses gue merasa lega aja, gue baru kali ini jadi panitia acara sebesar ini dan mampu ngejalaninnya.
Ketiga, yang terakhir tepatnya tanggal 26 mei 2015 gue ngejalanin operasi lasik, operasi lasik adalah operasi untuk membuat gue gak berkacamata lagi tepanya menghilangkan min di mata gue, bagi yang kurang jelas silahkan search di google. Sebelum operasi gue dikasih tau resiko-resiko yang bisa saja terjadi saat operasi ataupun setelah operasi.
Dokter itu bilang ke gue "Nanti mata kamu akan dikupas atasnya"
gue merasa dokter ini menyamakan mata gue seperti kentang,
"Itu nanti abis di belah atasnya baru ditembakan laser diatasnya" kata dokter
"Dok saya mau operasi mata bukan mau bakar kentang" jawab gue
menyadarkan dokter itu kentang dan mata gue itu gak sama.
Akhirnya tiba saatnya gue operasi, saat itu gue di rebahin di tempat tidur kecil gitu lalu di kasih bantal panjang gitu di atas perut gue, gue gak tau apa fungsi bantal panjang ini, mungkin saat mereka membakar mata gue, bantal tersebut otomatis keluar rantai-rantai gitu mengikat gue agar gak meronta-ronta.
Waktu operasi dokternya bilang
"Kamu gak mau masuk polisi atau tentara, ngapain mau lepas kacamata ?"
"Disuruh ayah saya dok" jawab gue.
"Ah pasti disuruh pacar kamu ya ?"
"Saya jomblo dok" jawab gue dengan air mata yang mengalir lewat mata gue yang udah di pasang besi penahan biar gue gak ngedip.
"Kamu nangis ya ?" kata dokter
"Enggak dok itu air biusnya yang kebanyakan" jawab gue.
Pas lagi operasi, mata gue gak bisa diem, sedangkan biar bisa di laser, mata gue harus fokus ke depan.
"Ini mata kamu gak bisa diem, ini pasti sering di pake ngelirik cewek ya"
"Maklum jomblo dok" jawab gue.
Dan akhirnya operasi lasik mata gue berhasil dengan sukses, gue bisa melihat dengan normal tanpa kacamata. Gue bersyukur keluarga gue gak ada yang mengidap euphobia, euphobia adalah rasa takut untuk mendengarkan kabar baik, kalo keluarga gue ada yang mengidap itu mungkin waktu mereka mendengar kalo operasi gue berhasil, mereka akan teriak dengan histeris.
"APA !!?? OPERASINYA BERHASIL" lalu keluarga gue menatap dokter, dokter menatap keluarga gue layaknya sinetron.
"KENAPA TIDAK HABISKAN SAJA MATANYA DOK" teriak keluarga gue diikuti teriakan dokter dan gue. Oke itu serem sumpah.
Di bulan mei ini bisa dibilang bulan yang lengkap, sedihnya ada senengnya ada, susahnya ada. Dengan bertambah umurnya gue ini, gue berharap menjadi orang yang lebih baik dan bisa jadi kebanggaan keluarga, Amin.
Gue Arif Renaldi melaporkan dari ruangan dokter mata terima kasih.
